Jumat, 17 Juni 2016

Ramadhan ke 4

AlhamdulillahiRobbil 'Alamin, masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk menjalani ramadhan ke-4 di Samarenda.
Meski di hati sudah membuncah do'a semoga bisa Iedul Fitri dengan posisi di hombes (atau deket-deket hombes lah, maunya) tapi sampai saat ini belum juga ada tanda-tanda muncul SK mutasi hehe..
Tanamkan dalam diri berarti masih di tempat ini terbaik buat saya.
Yang berbeda adalah bulan ini dan mungkin bulan depan terpaksa ngekos, rumah dinas legendaris sedang ditinggikan lantainya untuk mengurangi efek banjir yang intensitasnya semakin tinggi.
Semoga esok lebih baik, aamiin

















sepinggan , waktu itu Agustus 2014

Selasa, 01 Maret 2016

28-2-2016

Dan genap 3 tahun menapaki kaki di bumi borneo Samarinda, tetiba seakan bisa merasakan perasaan seorang teman yang waktu itu merasa sudah saatnya mutasi , namun tak kunjung keluar surat keputusannya, dan ketika benar-benar keluar ternyata 'hanya' bergeser ke kota sebelah.

Semoga mutasi depan tidak seperti yang terjadi sebelumnya , ya semoga saja.

Senin, 06 Januari 2014

banjir

Keran air ini berdiri kurang lebih 20 cm dari lantai halaman depan rumah dinas, seolah tak ingin kalah dengan Jakarta , di Samarinda banjir seolah sudah menjadi menu tetap jika hujan deras lebih dari satu jam tak henti.
Jika penyakit mungkin sudah dibilang kronis, apa boleh buat Pemerintah Kota justru mempertinggi jalan raya , alih-alih banjirnya surut , malah perumahan menjadi lebih rendah dari posisi jalan. Maka terbentuklah kolam-kolam genangan air yang tingginya lumayan. Mungkin seharusnya proyek pengerukan saluran air lebih diutamakan ketimbang peninggian jalan itu.
Bonus dari banjir ini adalah ketika air surut (range waktu surut semakin lama) adalah lumpur yang membuat kotor halaman, serta lumpur kering di jalan raya berubah menjadi debu yang beterbangan ketika kendaraan melintas.
Samarinda ..."samar-samar indah" atau "sama-sama rendah (dengan permukaan Mahakam)" ..hehehe you choose ;)

Selasa, 31 Desember 2013

Evaluasi

Tahun 2013 segera usai, apa yang sudah kulakukan? apa yang terjadi?
Salah satu hal monumental di tahun 2013 ini adalah pindah tugas ketempat baru yang tak terbayang sebelumnya, Samarinda.
Menguji kembali mental, baik diri sendiri maupun keluarga. Jauh dari hiruk pikuk anak-anak dirumah.
Mengemban amanah baru yang berbeda dari gugus tugas sebelumnya, intinya adalah adaptasi.
Dapatkah saya beradaptasi?  well sepertinya itu proses seumur hidup seperti juga untuk menjadi lebih dewasa.
Seperti tulisan Andrea Hirata bahwa hidup itu seperti mozaik , kadang kita melewati mozaik yang tidak begitu kita sukai namun memberikan pengalaman hidup yang paling berharga.

Rabu, 11 Desember 2013

Memecah kebekuan (2)

Hmm memang susah ternyata untuk konsisten. Konsisten untuk menulis disini, yang temanya sudah dideklarasikan dalam hati 'sak suka-sukamu' dewe mau nulis apa.Alhasil malah nggak pernah nengokin blog sendiri, apalagi orang lain.(lho kok malah esmosi..hehe)

Yak benar , bidang tugas baru, tempat tugas baru ternyata hanya menyisakan sedikit ruang saja untuk melatih otak kanan saya untuk menulis.

Update status di fesbuk dan posting gambar disana masih rutin dilakukan, tapi kalo nulis banyak-banyak..wah.."ndadak mikir" dan ngarang nutfah kata didalam otak untuk kemudian berkolaborasi dengan jemari mengetik keyboard, dengan catatan ada koneksi PC ke internet hehe, angel temen.

Pikiran masih dijejali teknik dan trik hidup sederhana dirantau orang dan bagaimana supaya bisa pulang kampung menemui keluarga paling tidak 3 (tiga) minggu sekali, syukur kalo bisa 2 minggu.

Lantas kegiatan yang lain apa dong , misal kalo libur?
Yaa lumayan banyak sih, untuk bakar2 lemak yang disebabkan kebanyakan makan ayam penyet (yang paling murah meriah di Samarinda).
Nyuci, bersih-bersih nyapu dan pekerjaan rumah tangga lain atau motret bareng rekan-rekan di Pemburu(Komunitas foto Samarinda)  menyelimurkan waktu libur.
Sekarang Alhamdulillah, tidak sendirian di rumah dinas, ada dua teman lain yang segubuk bersama, jadi ya nggak kesepian banget, kecuali pas mereka pulang , dan saya jaga rumah sendirian.
For now i must compromize with it.