Senin, 06 Januari 2014

banjir

Keran air ini berdiri kurang lebih 20 cm dari lantai halaman depan rumah dinas, seolah tak ingin kalah dengan Jakarta , di Samarinda banjir seolah sudah menjadi menu tetap jika hujan deras lebih dari satu jam tak henti.
Jika penyakit mungkin sudah dibilang kronis, apa boleh buat Pemerintah Kota justru mempertinggi jalan raya , alih-alih banjirnya surut , malah perumahan menjadi lebih rendah dari posisi jalan. Maka terbentuklah kolam-kolam genangan air yang tingginya lumayan. Mungkin seharusnya proyek pengerukan saluran air lebih diutamakan ketimbang peninggian jalan itu.
Bonus dari banjir ini adalah ketika air surut (range waktu surut semakin lama) adalah lumpur yang membuat kotor halaman, serta lumpur kering di jalan raya berubah menjadi debu yang beterbangan ketika kendaraan melintas.
Samarinda ..."samar-samar indah" atau "sama-sama rendah (dengan permukaan Mahakam)" ..hehehe you choose ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar